Nasib Pedagang Pasar Lembang Bikin Mahasiswa Unis ‘Dikerokin’

tppinews.com, TANGERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Komisariat Universitas Syek-Yusuf Tangerang, Jumat (13/10/2017) sore tadi, menggelar aksi demo didepan halaman Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) setempat.

Ya, dalam aksinya mereka nampak menyuarakan aspirasi berkaitan dengan sejumlah persoalan yang di rasakan perlu penanganan dari pihak Pemkot Tangerang. Para mahasiswa ini menuntut pemerintah setempat untuk segera turun tangan melakukan upaya penyelesaian empat poin penting yang dianggap paling krusial.

Baca juga: Satpol PP Kawal Relokasi Pedagang Pasar Lembang 

“Kami ingin menuntut soal kepastian hukum atas nasib pedagang yang telah direlokasi ke tanah yang diduga masih dalam status blokir Kejaksaan Agung. Kami juga mempertanyakan kejelasan tentang adanya bangunan pasar tak berijin yang seharusnya tidak boleh ada aktivitas,” kata Bambang Supriatna, Koordinator Lapangan dalam orasinya.

baca juga: Hatrick, ‘Si Pitak’ Makin Jadi Murai Berprestasi

Ketua PMII pada Komisariat Unis Tangerang, Nasrul, juga ikut menegaskan beberapa poin tuntutan dalam persoalan lainnya. Diantranya adalah tuntutan mereka mengenai kehadiran pemerintah guna membela rakyat kecil.

baca juga: Pedagang Pasar Lembang Ngotot Bertahan. Hendri Zein Ngotot Bakal Bawa Persoalan Lahan Pasar Lembang ke KPK

“Kami juga minta agar pengelolaan pedagang Pasar Lembang itu dapat dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan ataupun pihak PD Pasar, agar mereka dapat terjamin dan memiliki perlindungan yang lebih jelas,” tegas dia.

Namun uniknya, tuntutan tersebut dilontarkan mereka bersamaan dengan aksi teatrikal duduk sambil ‘Di Kerokin’, yang mana diartikan mereka sebagai isyarat, agar seluruh instansi terkait di pemerintahan daerah setempat itu, dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan kondisi sehat, tanpa terganggu penyakit masuk angin.

“Ya, dalam aksi ini kami coba sampaikan beberapa pandangan dan kajian kami pada sejumlah poin persoalan, khususnya terkait dengan persoalan dikawasan eks Pasar Lembang,” pungkasnya. (audi)