tppinews.com, – Kota Tangerang bersama 3 kota/kabupaten diwilayah Banten menjadi salah satu kota yang terpilih menjadi salah satu kota untuk didampingi oleh USAID dalam Program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) akan memberikan bantuan tidak langsung berupa Technical Assistance berupa :
Bantuan Teknis,
Bantuan Fasilitasi dan
Bantuan Untuk Opsi Pinjaman pada Pihak ke 3
Adapun tujuan pendampingan ini adalah :
Meningkatkan kinerja danbpembiayaan bagi operator Water Sanitation Hygiene,
Menerapkan pengelolaan Sumber Daya Air untuk mengurangi dampak Perubahan Iklim, dan
Adopsi Perilaku kebersihan oleh mitra proyek dan rumah tangga serta peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi yang dikelola dengan aman.
Dalam mendukung Program ini Bappeda Kota Tangerang menyiapkan 4 strategi ke depan yang akan dilakukan.
Kepala Bappeda Kota Tangerang Decky Priambodo menjabarkan 4 strategi dalam mendukung program ini yaitu: strategi pertama yakni dengan melakukan Penguatan Tata Kelola dan Pembiayaan Sektor WASH dan WRM (Pengelolaan Sumber Daya Air).
Bebarapa hal yang dilakukan untuk menjalankan strategi 1 diantaranya, mengembangkan dan memfasilitasi kebijakan dan regulasi untuk perbaikan proses WASH/WRM di tingkat pemerintah pusat dan daerah, mendorong partisipasi berbagai pemangku kepentingan dalam agenda reformasi kebijakan dan inisiatif penegakan hukum yang lebih luas.
“Kami juga mengidentifikasi aliran dan kesenjangan keuangan di tingkat sektoral WASH/WRM dan Mendukung perencanaan serta analisis keuangan di tingkat penyedia layanan Pemerintah Daerah, Perumda Air Minum, dan UPTD,” kata Decky.
Untuk strategi kedua, Decky menyebut dukungan yang diberikan melalui Peningkatan Akses Layanan Air Minum dan Sanitasi Aman. Strategi kedua dijalankan dengan menerapkan kerangka kerja pengembangan tenaga kerja untuk mendukung penyedia layanan sanitasi dan Air Minum.
“Kami pun mengembangkan pendekatan portofolio untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan, memperluas menu opsi model layanan untuk integrasi dan adopsi Perumda Air Minum dan Pemerintah Daerah, serta mendukung adopsi sistem data oleh penyedia layanan,” jelasnya.
Kata Decky, strategi ketiga berkaitan dengan Peningkatan PSDA untuk Mendukung Layanan Air Minum yang berketahanan Iklim. Strategi itu kita wujudkan dengan membentuk atau memperkuat komite WRM inklusif termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat, dan utilitas.
Meningkatkan kesadaran kepada pemangku kepentingan (pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, utilitas, dan sektor swasta) akan dampak/pengaruh perubahan iklim terhadap ketersediaan air di daerah aliran sungai (DAS) Memetakan sistem air di bagian hulu, pola konsumsi di bagian hilir, sumber pencemaran potensial, dan menyiapkan penilaian kerentanan sumber daya air yang tahan iklim dan membuat rencana aksi.
“Kami Menganalisis kesenjangan dalam kebijakan dan peraturan untuk perbaikan SDA tingkat DAS, serta memastikan bahwa WRM yang tahan iklim diintegrasikan ke dalam rencana dan anggaran pemerintah di semua tingkatan,” ujarnya.
Sedangkan, untuk strategi keempat yakni terkait Peningkatan Adopsi Perilaku dan Partisipasi, serta Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Sektor WASH dan WRM. Kata Decky, strategi ini dilakukan dengan melakukan promosi dan edukasi praktik perilaku hygiene, air minum dan sanitasi aman melalui Pelibatan berbagai saluran media, influencer, dan penyedia konten.
“Perlu juga promosi dan edukasi praktik perilaku higienis, air minum dan sanitasi aman berupa (Promosi dan Pemasaran produk:sanitasi /jamban dengan tangki septik, layanan sedot tinja terjadwal dan sambungan air perpipaan PDAM),” pungkasnya.(adv)
Bappeda Kota Tangerang Dukung Program USAID IUWASH Tangguhhttps://www.tppinews.com/2022/11/14855/https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221129-WA0056-1024x768.jpghttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221129-WA0056-200x200.jpgadminSEPUTAR TANGERANG
tppinews.com, - Kota Tangerang bersama 3 kota/kabupaten diwilayah Banten menjadi salah satu kota yang terpilih menjadi salah satu kota untuk didampingi oleh USAID dalam Program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) akan memberikan bantuan tidak langsung berupa Technical Assistance berupa :
Bantuan Teknis,Bantuan Fasilitasi danBantuan Untuk Opsi Pinjaman pada...
<!-- wp:image {"id":14857,"sizeSlug":"large"} -->
<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221129-WA0057-1024x768.jpg" alt="" class="wp-image-14857"/></figure>
<!-- /wp:image -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>tppinews.com, - Kota Tangerang bersama 3 kota/kabupaten diwilayah Banten menjadi salah satu kota yang terpilih menjadi salah satu kota untuk didampingi oleh USAID dalam Program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) akan memberikan bantuan tidak langsung berupa Technical Assistance berupa :</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:list -->
<ul><li>Bantuan Teknis,</li><li>Bantuan Fasilitasi dan</li><li>Bantuan Untuk Opsi Pinjaman pada Pihak ke 3</li></ul>
<!-- /wp:list -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Adapun tujuan pendampingan ini adalah :</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:list -->
<ul><li>Meningkatkan kinerja danbpembiayaan bagi operator Water Sanitation Hygiene,</li><li>Menerapkan pengelolaan Sumber Daya Air untuk mengurangi dampak Perubahan Iklim, dan</li><li>Adopsi Perilaku kebersihan oleh mitra proyek dan rumah tangga serta peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi yang dikelola dengan aman.</li></ul>
<!-- /wp:list -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Dalam mendukung Program ini Bappeda Kota Tangerang menyiapkan 4 strategi ke depan yang akan dilakukan.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Kepala Bappeda Kota Tangerang Decky Priambodo menjabarkan 4 strategi dalam mendukung program ini yaitu:<br>strategi pertama yakni dengan melakukan Penguatan Tata Kelola dan Pembiayaan Sektor WASH dan WRM (Pengelolaan Sumber Daya Air).</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Bebarapa hal yang dilakukan untuk menjalankan strategi 1 diantaranya, mengembangkan dan memfasilitasi kebijakan dan regulasi untuk perbaikan proses WASH/WRM di tingkat pemerintah pusat dan daerah, mendorong partisipasi berbagai pemangku kepentingan dalam agenda reformasi kebijakan dan inisiatif penegakan hukum yang lebih luas.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>"Kami juga mengidentifikasi aliran dan kesenjangan keuangan di tingkat sektoral WASH/WRM dan Mendukung perencanaan serta analisis keuangan di tingkat penyedia layanan Pemerintah Daerah, Perumda Air Minum, dan UPTD," kata Decky.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Untuk strategi kedua, Decky menyebut dukungan yang diberikan melalui Peningkatan Akses Layanan Air Minum dan Sanitasi Aman. Strategi kedua dijalankan dengan menerapkan kerangka kerja pengembangan tenaga kerja untuk mendukung penyedia layanan sanitasi dan Air Minum.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>"Kami pun mengembangkan pendekatan portofolio untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan, memperluas menu opsi model layanan untuk integrasi dan adopsi Perumda Air Minum dan Pemerintah Daerah, serta mendukung adopsi sistem data oleh penyedia layanan," jelasnya.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:image {"id":14859,"sizeSlug":"large"} -->
<figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/11/IMG-20221129-WA0056-1024x768.jpg" alt="" class="wp-image-14859"/></figure>
<!-- /wp:image -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Kata Decky, strategi ketiga berkaitan dengan Peningkatan PSDA untuk Mendukung Layanan Air Minum yang berketahanan Iklim. Strategi itu kita wujudkan dengan membentuk atau memperkuat komite WRM inklusif termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat, dan utilitas.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Meningkatkan kesadaran kepada pemangku kepentingan (pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, utilitas, dan sektor swasta) akan dampak/pengaruh perubahan iklim terhadap ketersediaan air di daerah aliran sungai (DAS) Memetakan sistem air di bagian hulu, pola konsumsi di bagian hilir, sumber pencemaran potensial, dan menyiapkan penilaian kerentanan sumber daya air yang tahan iklim dan membuat rencana aksi.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>"Kami Menganalisis kesenjangan dalam kebijakan dan peraturan untuk perbaikan SDA tingkat DAS, serta memastikan bahwa WRM yang tahan iklim diintegrasikan ke dalam rencana dan anggaran pemerintah di semua tingkatan," ujarnya.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>Sedangkan, untuk strategi keempat yakni terkait Peningkatan Adopsi Perilaku dan Partisipasi, serta Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Sektor WASH dan WRM. Kata Decky, strategi ini dilakukan dengan melakukan promosi dan edukasi praktik perilaku hygiene, air minum dan sanitasi aman melalui Pelibatan berbagai saluran media, influencer, dan penyedia konten.</p>
<!-- /wp:paragraph -->
<!-- wp:paragraph -->
<p>"Perlu juga promosi dan edukasi praktik perilaku higienis, air minum dan sanitasi aman berupa (Promosi dan Pemasaran produk:sanitasi /jamban dengan tangki septik, layanan sedot tinja terjadwal dan sambungan air perpipaan PDAM)," pungkasnya.(adv)</p>
<!-- /wp:paragraph -->
admin@tppinews.comAdministratortppinews.com
Tinggalkan Balasan