tppinews.com, TANGERANG – Musim pancaroba yang saat ini terjadi, menyebabkan beberapa penyakit muncul. Salah satunya virus chikungunya. Chikungunya sendiri merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti.

Kepala Rukun Warga (RW) 003 Kelurahan Poris Pelawad Indah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang H. Mustofa Kamaludin. Menjelaskan, pihaknya melaksanakan kegiatan pengasapan menggunakan mesin fooging untuk mencegah penyebaran virus tersebut bersama warganya.

“Pencegahan penyakit berbahaya itu perlu dilaksanakan, apalagi sekarang ini sedang ada peningkatan serangan Cikungunya di lingkungan rumah warga, bahkan kasusnya sudah terjadi di wilayah kami,” katanya saat ditemui dilokasi usai pengasapan Minggu (24/07)

H Mustofa Kamaludin Kepala RW 003 Kel PPI Cipondoh Kota Tangerang (doc:tppinews) istimewa

Dijelaskannya, meski di lingkungannya sudah dilakukan Fogging atau pengasapan pencegahan Chikungunya tapi masih ada warganya yang terkena virus itu.

“Pencegahan dan antisipasi terus kami lakukan, salah satunya dengan melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk penular.” jelasnya.

Terpisah, dr. Dini Anggraeni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi virus chikungunya dengan cara sederhana, yakni 3M plus.

“Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan 3M plus. Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat – rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” papar Dini.

Sedangkan untuk plusnya, lanjut Dini, masyarakat bisa menaruh cairan larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang telah dicuci bersih, menggunakan obat ataupun lotion nyamuk, hingga menggunakan kelambu pada saat tidur.

“Sejauh ini kami (Dinas Kesehatan) melalui puskesmas telah memberikan obat – obatan. Seperti, obat penurun demam, nyeri sendi, obat lainnya bagi mereka yang suspect, serta obat abate untuk diteteskan di penampungan air. karena yang utama bukan hanya mengusir nyamuk besar dengan fogging tetapi, jentik juga harus diberantas,” lanjutnya.

Selain itu, dr. Dini juga meminta agar masyarakat selalu terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengonsumsi makanan yang bergizi.

“Dengan makan – makanan yang bergizi dan olahraga yang cukup, imun akan menjadi kuat. Sehingga, apapun penyakit dan virusnya, imun bisa melawan dan terhindar dari virus ataupun bisa melewati fase penyakit tersebut,” kata Dini.

Jika ditemukan gejala chikungunya, seperti demam, lemas, mual dan ciri khasnya yakni, nyeri sendi dan ruam kemerahan. Masyarakat dapat menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.

“Jangan sungkan untuk laporkan ke puskesmas, sehingga kami bisa mengetahui sedini mungkin dan masyarakat mendapatkan obat – obatan yang diperlukan,” tutupnya. (mad/red)

Virus Chikungunya Hantui Warga Tangerang, Begini Antisipasinyahttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/07/Screenshot_2022_0725_182630-1024x772.pnghttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/07/Screenshot_2022_0725_182630-200x200.png admin SEPUTAR TANGERANG,,,,
tppinews.com, TANGERANG - Musim pancaroba yang saat ini terjadi, menyebabkan beberapa penyakit muncul. Salah satunya virus chikungunya. Chikungunya sendiri merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti. Kepala Rukun Warga (RW) 003 Kelurahan Poris Pelawad Indah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang H. Mustofa Kamaludin. Menjelaskan, pihaknya...
<!-- wp:image {"id":13755,"sizeSlug":"large"} --> <figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/07/IMG-20220725-WA0060-1024x768.jpg" alt="" class="wp-image-13755"/></figure> <!-- /wp:image --> <!-- wp:paragraph --> <p>tppinews.com, TANGERANG - Musim pancaroba yang saat ini terjadi, menyebabkan beberapa penyakit muncul. Salah satunya virus chikungunya. Chikungunya sendiri merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Kepala Rukun Warga (RW) 003 Kelurahan Poris Pelawad Indah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang H. Mustofa Kamaludin. Menjelaskan, pihaknya melaksanakan kegiatan pengasapan menggunakan mesin fooging untuk mencegah penyebaran virus tersebut bersama warganya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Pencegahan penyakit berbahaya itu perlu dilaksanakan, apalagi sekarang ini sedang ada peningkatan serangan Cikungunya di lingkungan rumah warga, bahkan kasusnya sudah terjadi di wilayah kami,” katanya saat ditemui dilokasi usai pengasapan Minggu (24/07)</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:image {"id":13753,"sizeSlug":"large"} --> <figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/07/Screenshot_2022_0725_175934-1024x626.png" alt="" class="wp-image-13753"/><figcaption>H Mustofa Kamaludin Kepala RW 003 Kel PPI Cipondoh Kota Tangerang (doc:tppinews) istimewa</figcaption></figure> <!-- /wp:image --> <!-- wp:paragraph --> <p>Dijelaskannya, meski di lingkungannya sudah dilakukan Fogging atau pengasapan pencegahan Chikungunya tapi masih ada warganya yang terkena virus itu.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Pencegahan dan antisipasi terus kami lakukan, salah satunya dengan melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk penular." jelasnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:image {"id":13756,"sizeSlug":"large"} --> <figure class="wp-block-image size-large"><img src="https://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2022/07/Screenshot_2022_0725_182048-1024x696.png" alt="" class="wp-image-13756"/></figure> <!-- /wp:image --> <!-- wp:paragraph --> <p>Terpisah, dr. Dini Anggraeni, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi virus chikungunya dengan cara sederhana, yakni 3M plus.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan 3M plus. Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat - rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” papar Dini.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sedangkan untuk plusnya, lanjut Dini, masyarakat bisa menaruh cairan larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang telah dicuci bersih, menggunakan obat ataupun lotion nyamuk, hingga menggunakan kelambu pada saat tidur.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Sejauh ini kami (Dinas Kesehatan) melalui puskesmas telah memberikan obat - obatan. Seperti, obat penurun demam, nyeri sendi, obat lainnya bagi mereka yang suspect, serta obat abate untuk diteteskan di penampungan air. karena yang utama bukan hanya mengusir nyamuk besar dengan fogging tetapi, jentik juga harus diberantas,” lanjutnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Selain itu, dr. Dini juga meminta agar masyarakat selalu terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengonsumsi makanan yang bergizi.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Dengan makan - makanan yang bergizi dan olahraga yang cukup, imun akan menjadi kuat. Sehingga, apapun penyakit dan virusnya, imun bisa melawan dan terhindar dari virus ataupun bisa melewati fase penyakit tersebut,” kata Dini.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Jika ditemukan gejala chikungunya, seperti demam, lemas, mual dan ciri khasnya yakni, nyeri sendi dan ruam kemerahan. Masyarakat dapat menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>“Jangan sungkan untuk laporkan ke puskesmas, sehingga kami bisa mengetahui sedini mungkin dan masyarakat mendapatkan obat - obatan yang diperlukan,” tutupnya. (mad/red)</p> <!-- /wp:paragraph -->