tppinews.com, TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang telah membuat layanan pengaduan masyarakat berbasis teknologi dan informasi. Aplikasi tersebut bernama Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda atau disingkat menjadi LAKSA. Adapun silsilah nama LAKSA diambil dari makanan khas Kota Tangerang.

Aplikasi LAKSA berfungsi untuk merespon berbagai pengaduan warga dari mulai urusan kesehatan, infrastruktur, pendidikan hingga pelayanan di kantor pemerintah dan untuk kemudian ditindak lanjuti secara cepat dan efesien. Aplikasi ini pun telah terintegrasi dalam portal Tangerang LIVE. Sehingga bisa didownload oleh masyarakat melalui Android Playstore maupun App Store.

Aplikasi LAKSA merupakan salah satu aplikasi layanan masyarakat dari total 30 aplikasi yang berada di portal Tangerang LIVE. Adapun total aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang saat ini adalah sebanyak 174 aplikasi dengan rincian 111 aplikasi layanan publik dan 63 aplikasi manajemen pemerintahan. Seluruh aplikasi yang sudah dibuat, telah terintegrasi dalam satu basis data yang berada di Tangerang LIVE Room.

Sejak diluncurkan tahun 2016, Aplikasi LAKSA sangat membantu kerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kurun satu tahun, ada ribuan pengaduan yang masuk melalui Aplikasi LAKSA. Berbagai pengaduan pun direspon sangat cepat karena laporan yang masuk dari masyarakat dan diterima petugas jaga di Tangerang LIVE Room dan diteruskan ke call center di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Laporan yang masuk akan diberi tanda merah, untuk yang sedang dalam proses penyelesaian maka tandanya kuning dan jika telah selesai berwarna hijau. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh petugas, akan disertai dengan foto maupun video sebagai bukti laporan telah ditindak lanjuti. Pimpinan dari setiap OPD hingga Wali Kota bisa memantau setiap laporan yang masuk di aplikasi LAKSA. Sehingga, pengaduan dari warga dipastikan akan ditindak lanjuti.

Aplikasi LAKSA yang serupa dengan aplikasi pengaduan masyarakat lainnya milik Kabupaten/Kota, sudah mendapat apresiasi dari Kementrian maupun instansi/lembaga dan banyak diduplikasi.

Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Tangerang membuka secara luas proses kerjasama dalam pengembangan Smart City. Komitmen tersebut tertuang dalam Tangerang Smart City Partenership. Isinya adalah, Kabupaten/Kota bisa menduplikasi aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang secara cuma – cuma. Sebab Pemkot Tangerang menginginkan adanya sinergi dalam menciptakan pelayanan publik yang mudah, cepat dan efesien serta mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, dilakukannya pengembangan Smart City dikarenakan kebutuhan masyarakat yang menginginkan pelayanan dengan sangat cepat. Melalui teknologi dan informasi, diharapkan segala kinerja di lapangan dapat terpantau dan masukan dari warga dapat direspon dan ditanggapi secara tepat.

Aplikasi LAKSA, lanjut Walikota, adalah bagian dari Pemerintah dalam menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memberikan masukan. Sehingga Pemerintah bisa mengetahui permasalahan di lapangan yang belum terlayani dengan baik untuk dapat ditingkatkan. Begitu juga dengan pemanfaatan sarana dan sarana yang ada untuk dapat dimaksimalkan.

“Kami akan merespon setiap laporan yang masuk sebagai bahan evaluasi kerja dan meningkatkan kerja kami. Masukan yang disampaikan melalui Aplikasi LAKSA adalah bagian dari keterbukaan informasi yang disediakan pemerintah,” ujarnya.

Ia juga menuturkan, Aplikasi LAKSA banyak diduplikasi oleh Kabupaten/Kota yang berkunjung dan melakukan kerjasama. Pemkot Tangerang sangat terbuka dan tidak mengenakan biaya dari kegiatan duplikasi aplikasi tersebut. Sebab semangat yang ingin dikedepankan adalah mengenai sinergi untuk mewujudkan pemerintah yang merespon cepat setiap masukan warga.

“Setiap pelayanan memerlukan masukan dari masyarakat secara langsung. Dengan adanya layanan ini kami memberikan ruang bagi warga dan juga sinergi membangun kota,” paparnya.

Jelajah Wisata Kota Tangerang Dengan Peta Digital Jumlah kunjungan wisatawan ke kota Tangerang selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Faktornya disebabkan karena tersedianya berbagai lokasi kunjungan wisatawan seperti cagar budaya, kampung dan taman tematik hingga event Festival yang rutin dilaksanakan setiap bulannya.

Peningkatan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri tersebut, tentunya harus difasilitasi dengan kemudahan berkunjung. Pemkot Tangerang pun menyediakan fasilitas seperti bus wisata, tour guide, jadwal event kegiatan hingga aplikasi wisata yang bernama E-Plesiran.

Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Syamsul Bahri menuturkan, aplikasi E-Plesiran berisi tentang sejumlah kanal terkait kebutuhan wisatawan seperti lokasi – lokasi wisata yang ada di kota Tangerang, fasilitas publik diantaranya Rumah Ibadah, ATM, Kantor Polisi dan lainnya.

Aplikasi yang tersinkron dengan Google Maps tersebut telah menyediakan titik lokasi wisata yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, pelancong cukup meng “klik” salah satu ikon wisata dan akan mendapatkan petunjuk untuk menuju lokasi tersebut. Bila ingin menggunakan fasilitas bus wisata, maka bisa datang ke Pusat Informasi di Jalan M. Yamin atau samping Taman Laksa.
Terkait Aplikasi E-Plesiran, Syamsul Bahri menambahkan, layanan ini sangat memudahkan dan bagian dari inovasi terkait perkembangan teknologi dan informasi. Sebab, aplikasi ini menjadi peta digital bagi pelancong yang ingin mengunjungi tempat wisata di kota seribu industri dan sejuta jasa.

“Intinya, pelancong yang datang ke Kota tangerang tak akan kesulitan bahkan kesasar dalam mendapatkan titik – titik wisata sebab sudah tersedia di aplikasi E-plesiran, lengkap dengan rute dan foto lokasinya,” ujarnya.

Aplikasi E-Plesiran sudah terintegrasi dalam Portal Tangerang LIVE. Jadi warga bisa mendownload terlebih dahulu aplikasi ini melalui Android Playstore maupun App Store. Nantinya ada aplikasi layanan publik lainnya seperti telepon gawat darurat, info lowongan kerja, harga bahan pokok, jadwal Trans Tangerang dan Kereta Api serta lainnya.
Syamsul juga menjelaskan, Aplikasi E-Plesiran telah berhasil menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang berhasil dalam pemanfaatan teknologi dan informasi hingga masuk dalam 25 Kabupaten/Kota pada Gerakan 100 Smart City oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

Untuk hal itu, Aplikasi E-Plesiran meraih penghargaan bidang Smart City tahun 2017 dari Kementrian Komunikas dan Informatika terkait Smart City. Kemudian di tahun 2018, meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2018 kategori Smart Branding. Adapun salah satu indikatornya adalah keberhasilan dalam promosi Kota melalui Smart City yakni Aplikasi yang ada di Tangerang LIVE. (Adv)

Aplikasi LAKSA, Merespon Cepat Pengaduan Masyarakathttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080708-1024x952.jpghttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080708-200x200.jpg admin ADVERTORIAL,,,
tppinews.com, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang telah membuat layanan pengaduan masyarakat berbasis teknologi dan informasi. Aplikasi tersebut bernama Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda atau disingkat menjadi LAKSA. Adapun silsilah nama LAKSA diambil dari makanan khas Kota Tangerang. Aplikasi LAKSA berfungsi untuk merespon berbagai pengaduan warga dari mulai urusan kesehatan, infrastruktur,...
<img class="aligncenter size-medium wp-image-7073" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080708-300x279.jpg" alt="" width="300" height="279" />tppinews.com, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang telah membuat layanan pengaduan masyarakat berbasis teknologi dan informasi. Aplikasi tersebut bernama Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda atau disingkat menjadi LAKSA. Adapun silsilah nama LAKSA diambil dari makanan khas Kota Tangerang. Aplikasi LAKSA berfungsi untuk merespon berbagai pengaduan warga dari mulai urusan kesehatan, infrastruktur, pendidikan hingga pelayanan di kantor pemerintah dan untuk kemudian ditindak lanjuti secara cepat dan efesien. Aplikasi ini pun telah terintegrasi dalam portal Tangerang LIVE. Sehingga bisa didownload oleh masyarakat melalui Android Playstore maupun App Store. <img class="aligncenter size-medium wp-image-7074" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080628-300x162.jpg" alt="" width="300" height="162" />Aplikasi LAKSA merupakan salah satu aplikasi layanan masyarakat dari total 30 aplikasi yang berada di portal Tangerang LIVE. Adapun total aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang saat ini adalah sebanyak 174 aplikasi dengan rincian 111 aplikasi layanan publik dan 63 aplikasi manajemen pemerintahan. Seluruh aplikasi yang sudah dibuat, telah terintegrasi dalam satu basis data yang berada di Tangerang LIVE Room. Sejak diluncurkan tahun 2016, Aplikasi LAKSA sangat membantu kerja pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kurun satu tahun, ada ribuan pengaduan yang masuk melalui Aplikasi LAKSA. Berbagai pengaduan pun direspon sangat cepat karena laporan yang masuk dari masyarakat dan diterima petugas jaga di Tangerang LIVE Room dan diteruskan ke call center di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). <img class="aligncenter size-medium wp-image-7075" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080830-300x177.jpg" alt="" width="300" height="177" />Laporan yang masuk akan diberi tanda merah, untuk yang sedang dalam proses penyelesaian maka tandanya kuning dan jika telah selesai berwarna hijau. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh petugas, akan disertai dengan foto maupun video sebagai bukti laporan telah ditindak lanjuti. Pimpinan dari setiap OPD hingga Wali Kota bisa memantau setiap laporan yang masuk di aplikasi LAKSA. Sehingga, pengaduan dari warga dipastikan akan ditindak lanjuti. Aplikasi LAKSA yang serupa dengan aplikasi pengaduan masyarakat lainnya milik Kabupaten/Kota, sudah mendapat apresiasi dari Kementrian maupun instansi/lembaga dan banyak diduplikasi. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Tangerang membuka secara luas proses kerjasama dalam pengembangan Smart City. Komitmen tersebut tertuang dalam Tangerang Smart City Partenership. Isinya adalah, Kabupaten/Kota bisa menduplikasi aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang secara cuma - cuma. Sebab Pemkot Tangerang menginginkan adanya sinergi dalam menciptakan pelayanan publik yang mudah, cepat dan efesien serta mengikuti perkembangan teknologi terkini. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, dilakukannya pengembangan Smart City dikarenakan kebutuhan masyarakat yang menginginkan pelayanan dengan sangat cepat. Melalui teknologi dan informasi, diharapkan segala kinerja di lapangan dapat terpantau dan masukan dari warga dapat direspon dan ditanggapi secara tepat. <img class="aligncenter size-medium wp-image-7076" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080804-300x188.jpg" alt="" width="300" height="188" />Aplikasi LAKSA, lanjut Walikota, adalah bagian dari Pemerintah dalam menyediakan sarana bagi masyarakat untuk memberikan masukan. Sehingga Pemerintah bisa mengetahui permasalahan di lapangan yang belum terlayani dengan baik untuk dapat ditingkatkan. Begitu juga dengan pemanfaatan sarana dan sarana yang ada untuk dapat dimaksimalkan. "Kami akan merespon setiap laporan yang masuk sebagai bahan evaluasi kerja dan meningkatkan kerja kami. Masukan yang disampaikan melalui Aplikasi LAKSA adalah bagian dari keterbukaan informasi yang disediakan pemerintah," ujarnya. Ia juga menuturkan, Aplikasi LAKSA banyak diduplikasi oleh Kabupaten/Kota yang berkunjung dan melakukan kerjasama. Pemkot Tangerang sangat terbuka dan tidak mengenakan biaya dari kegiatan duplikasi aplikasi tersebut. Sebab semangat yang ingin dikedepankan adalah mengenai sinergi untuk mewujudkan pemerintah yang merespon cepat setiap masukan warga. "Setiap pelayanan memerlukan masukan dari masyarakat secara langsung. Dengan adanya layanan ini kami memberikan ruang bagi warga dan juga sinergi membangun kota," paparnya. Jelajah Wisata Kota Tangerang Dengan Peta Digital Jumlah kunjungan wisatawan ke kota Tangerang selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Faktornya disebabkan karena tersedianya berbagai lokasi kunjungan wisatawan seperti cagar budaya, kampung dan taman tematik hingga event Festival yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Peningkatan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri tersebut, tentunya harus difasilitasi dengan kemudahan berkunjung. Pemkot Tangerang pun menyediakan fasilitas seperti bus wisata, tour guide, jadwal event kegiatan hingga aplikasi wisata yang bernama E-Plesiran. <img class="aligncenter size-medium wp-image-7077" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190228-080736-300x257.jpg" alt="" width="300" height="257" />Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Syamsul Bahri menuturkan, aplikasi E-Plesiran berisi tentang sejumlah kanal terkait kebutuhan wisatawan seperti lokasi - lokasi wisata yang ada di kota Tangerang, fasilitas publik diantaranya Rumah Ibadah, ATM, Kantor Polisi dan lainnya. Aplikasi yang tersinkron dengan Google Maps tersebut telah menyediakan titik lokasi wisata yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, pelancong cukup meng "klik" salah satu ikon wisata dan akan mendapatkan petunjuk untuk menuju lokasi tersebut. Bila ingin menggunakan fasilitas bus wisata, maka bisa datang ke Pusat Informasi di Jalan M. Yamin atau samping Taman Laksa. Terkait Aplikasi E-Plesiran, Syamsul Bahri menambahkan, layanan ini sangat memudahkan dan bagian dari inovasi terkait perkembangan teknologi dan informasi. Sebab, aplikasi ini menjadi peta digital bagi pelancong yang ingin mengunjungi tempat wisata di kota seribu industri dan sejuta jasa. "Intinya, pelancong yang datang ke Kota tangerang tak akan kesulitan bahkan kesasar dalam mendapatkan titik - titik wisata sebab sudah tersedia di aplikasi E-plesiran, lengkap dengan rute dan foto lokasinya," ujarnya. Aplikasi E-Plesiran sudah terintegrasi dalam Portal Tangerang LIVE. Jadi warga bisa mendownload terlebih dahulu aplikasi ini melalui Android Playstore maupun App Store. Nantinya ada aplikasi layanan publik lainnya seperti telepon gawat darurat, info lowongan kerja, harga bahan pokok, jadwal Trans Tangerang dan Kereta Api serta lainnya. Syamsul juga menjelaskan, Aplikasi E-Plesiran telah berhasil menjadikan Kota Tangerang sebagai kota yang berhasil dalam pemanfaatan teknologi dan informasi hingga masuk dalam 25 Kabupaten/Kota pada Gerakan 100 Smart City oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Untuk hal itu, Aplikasi E-Plesiran meraih penghargaan bidang Smart City tahun 2017 dari Kementrian Komunikas dan Informatika terkait Smart City. Kemudian di tahun 2018, meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2018 kategori Smart Branding. Adapun salah satu indikatornya adalah keberhasilan dalam promosi Kota melalui Smart City yakni Aplikasi yang ada di Tangerang LIVE. (Adv)