tppinews.com, TANGERANG – Kenaikan harga pengiriman jasa barang melalui jasa kargo pesawat di Indonesia yang mulai naik sejak awal November 2018 hingga mencapai 300 persen di awal Februari 2019, mulai dikeluhkan para pengusaha kargo di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang. Bahkan tidak sedikit yang terpaksa harus gulung tikar alias bangkrut.

Marsin, salahseorang pengusaha kargo di Bandara Soetta mengungkapkan bahwa sejak awal November 2018 lalu, dampak kenaikan harga jasa pengiriman barang melalui udara sangat dirasakan oleh sebagian besar pengusaha.

Masih kata Marsin, penurunan volume pengiriman mencapai 50 persen.

“Rekan kami sudah banyak yang gulung tikar karena kondisi ini,” Ujar Marsin kepada wartawan, Rabu (13/02).

Dijelaskan Marsin, kenaikan harga jasa pengiriman kargo ini berlaku baik untuk pengiriman kargo eksport maupun domestik. Hal ini lanjutnya, terjadi secara bertahap sejak November 2018 dan mencapai angka 300 persen.

Akibatnya banyak pelaku usaha di bidang jasa pengiriman kargo yang tidak bisa menutupi biaya operasional dan terpaksa tutup.

“Ya otomatis biaya yang kami keluarkan naik 3 kali lipat, mana ada pengusaha yang sanggup bertahan kalau kondisinya seperti ini terus,” tandasnya.

Dirinya berharap, pemerintah bisa segera turun tangan terkait persoalan ini. Pasalnya, banyak orang yang bergantung pada usaha ini dan terpaksa harus dirumahkan karena sepinya order pengiriman barang lewat kargo.

“Ya setahu saya kenaikan ini lantaran harga kargo yang rendah dan kenaikan harga avtur beberapa pekan belakangan jadi pemicunya,” katanya.

Sementara itu, pantauan di lokasi terminal kargo Bandara Soetta, terlihat tidak banyak aktivitas, para porter dan pekerja kargo pun hanya terlihat mondar mandir, memindahkan barang seperlunya dan bercengkrama dengan rekan sejawatnya. (Yan)

Jasa Kargo Naik 300 Persen, Banyak Pengusaha Kargo di Bandara Soetta Bangkruthttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190213-212840.jpghttps://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190213-212840-200x200.jpg admin NASIONALSEPUTAR TANGERANG,
tppinews.com, TANGERANG - Kenaikan harga pengiriman jasa barang melalui jasa kargo pesawat di Indonesia yang mulai naik sejak awal November 2018 hingga mencapai 300 persen di awal Februari 2019, mulai dikeluhkan para pengusaha kargo di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang. Bahkan tidak sedikit yang terpaksa harus gulung tikar alias...
<img class="aligncenter size-medium wp-image-6993" src="http://www.tppinews.com/wp-content/uploads/2019/02/Screenshot_20190213-212840-300x186.jpg" alt="" width="300" height="186" />tppinews.com, TANGERANG - Kenaikan harga pengiriman jasa barang melalui jasa kargo pesawat di Indonesia yang mulai naik sejak awal November 2018 hingga mencapai 300 persen di awal Februari 2019, mulai dikeluhkan para pengusaha kargo di Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang. Bahkan tidak sedikit yang terpaksa harus gulung tikar alias bangkrut. Marsin, salahseorang pengusaha kargo di Bandara Soetta mengungkapkan bahwa sejak awal November 2018 lalu, dampak kenaikan harga jasa pengiriman barang melalui udara sangat dirasakan oleh sebagian besar pengusaha. Masih kata Marsin, penurunan volume pengiriman mencapai 50 persen. “Rekan kami sudah banyak yang gulung tikar karena kondisi ini,” Ujar Marsin kepada wartawan, Rabu (13/02). Dijelaskan Marsin, kenaikan harga jasa pengiriman kargo ini berlaku baik untuk pengiriman kargo eksport maupun domestik. Hal ini lanjutnya, terjadi secara bertahap sejak November 2018 dan mencapai angka 300 persen. Akibatnya banyak pelaku usaha di bidang jasa pengiriman kargo yang tidak bisa menutupi biaya operasional dan terpaksa tutup. “Ya otomatis biaya yang kami keluarkan naik 3 kali lipat, mana ada pengusaha yang sanggup bertahan kalau kondisinya seperti ini terus,” tandasnya. Dirinya berharap, pemerintah bisa segera turun tangan terkait persoalan ini. Pasalnya, banyak orang yang bergantung pada usaha ini dan terpaksa harus dirumahkan karena sepinya order pengiriman barang lewat kargo. “Ya setahu saya kenaikan ini lantaran harga kargo yang rendah dan kenaikan harga avtur beberapa pekan belakangan jadi pemicunya,” katanya. Sementara itu, pantauan di lokasi terminal kargo Bandara Soetta, terlihat tidak banyak aktivitas, para porter dan pekerja kargo pun hanya terlihat mondar mandir, memindahkan barang seperlunya dan bercengkrama dengan rekan sejawatnya. (Yan)